BAK FIRASAT, Kopda Eta Pamit Tugas di KRI Nanggala, Ibunda Didatangi Lewat Mimpi: Pulang Basah Kuyup

 

TRIBUNSTYLE.COM - Duka mendalam menyelimuti keluarga Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli.

Diketahui, Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli menjadi salah satu awak kapal yang gugur setelah Kapal Selam KRI Nanggala 402 tenggelam di perairan utara Bali.

Sejak kapal selam itu dikabarkan hilang kontak, di rumah kediamannya di Desa Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo satu persatu tetangga dan kerabat silih berganti berdatangan.


Mereka menemui istri Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli, Eka Umbriah Hasanah agar tetap tabah menerima ujian ini serta membantu mengirim doa-doa.

Dari semua keluarga yang datang, terlihat Bachtiar, ayah Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli adalah orang yang paling tegar.

Bachtiar menenangkan keluarganya jika ada yang menangisi Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli.

"Saya rasa ini memang sudah takdir Tuhan dan risiko kerja di kapal selam," katanya saat ditemui, Selasa (27/4/2021).



Awak KRI Nanggala 402
Awak KRI Nanggala 402 (Twitter Jurnal Maritim/Instagram @one.ghi)

Kendati demikian, Bachtiar mengaku masih menaruh harapan lebih agar anaknya pulang dalam keadaan selamat dan bisa kembali bersama keluarga.

Mengingat Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli, bagi Bachtiar tak melulu hanya soal susah hati. Memorinya kemudian kembali ke puluhan tahun silam saat anak pertamanya masih anak-anak.

Puluhan tahun silam, Bachtiar juga pernah bertugas di kapal selam. Di kesatuan TNI-AL dia punya pangkat Letda (Letnan dua).

Meskipun dulu dirinya pernah bergabung di militer tapi semasa kecil Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli tak pernah mengutarakan niatnya menjadi mengikuti jejaknya.

Bahkan hingga Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli beranjak usia belia tak pernah mengutarakan niat kepadanya ingin menjadi seorang TNI-AL.

"Waktu sekolah anaknya malas, kayak gak pernah mau belajar pangkat di militer. Tapi anaknya itu pinter kalau di sekolah," katanya seperti dikutip dari Tribun Madura Korban KRI Nanggala 402, Ibunda Akui Kopda Eka Kharisma Dwi Datang Lewat Mimpi: Pulang Basah Kuyup.

Setelah Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli menuntaskan sekolah SMA, Bachtiar mengaku kaget.

Semula ia mengira anaknya tak berminat menjadi militer langsung menerima tawaran pertama bapaknya agar Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli mendaftar TNI-AL

"Saya suruh daftar TNI langsung mau, waktu itu tahun 2009 dia diterima terus tugas pertama di kapal perang," kenangnya.

Setelah resmi bergabung pada kesatuan TNI-AL, Bachtiar sering berpisah lama dengan sang anak.

Bachtiar memilih menikmati masa pensiun di Lampung sedangkan Kharisma tinggal di Probolinggo, kota istrinya berasal.

Hingga akhirnya sekitar 7 bulan lalu adalah momen mereka berdua bertemu lama setelah keduanya menjalani hidup masing-masing di kota berbeda.

"Anak saya kan baru beli rumah baru di Kota Probolinggo terus saya disuruh tinggal hampir sebulan lah," ujarnya.

Singkat cerita, Bachtiar menemui waktu di mana dia harus kembali ke Lampung sedangkan Kharisma menjalani rutinitas sebagai seorang prajurit.

Bachtiar mengaku, setiap kali anaknya berangkat berlayar tidak sering berpamitan.

Hingga akhirnya pada 19 April 2021 lalu Kharisma mengirim pesan kepadanya.

Pesan itu isinya Kharisma meminta doa restu orang tua agar sukses menjalankan misi latihan penembakan rudal.

"Gak biasanya anak ini pamit, waktu itu hanya saya balas hati-hati semoga sukses," ungkapnya.

Bachtiar sendiri mengaku setelah menerima pesan dari anakanya tidak mendapat firasat apapun.

Hanya saja, kata Bachtiar, sebelum Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan black out atau hilang kontak istrinya bermimpi Kharisma pulang dalam keadaan basah kuyup.

"Waktu ibunya cerita mimpi itu saya cuma bilang mungkin hanya bunga tidur gak tahunya itu sudah firasat," pungkasnya.

Gerakan Patungan Beli Kapal Selam Pengganti Nanggala-402

Muncul aksi penggalangan dana untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 yang mengalami musibah tenggelam beberapa waktu lalu.

Aksi ini diprakarsai oleh Masjid Jogokariyan Yogyakarta.

Pengurus Takmir Masjid Jogokariyan, Abah Fanni, menyebut aksi ini muncul atas dasar simpati terhadap musibah yang menimpa KRI Nanggala-402.

"Ketika ada musibah KRI Nanggala-402, keluarga besar Masjid Jogokariyan menggugah simpati secara internal secara spontan, wujud cinta dan simpati kami terhadap awak kru Nanggala beserta keluarganya, kami langsung membuat dua aksi," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).

Aksi pertama, penggalangan dana untuk memberikan santunan kepada keluarga awak Nanggala-402.

"Sudah kami serahkan ke TNI AL di Yogyakarta untuk tahap pertama," ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.com Ada Gerakan Patungan Beli Kapal Selam Pengganti Nanggala-402, Diprakarsai Masjid Jogokariyan Jogja.

Gambar KRI Nanggala-402 yang diambil dari kamera kapal MV Swift Rescue di kedalaman 838 meter.
Gambar KRI Nanggala-402 yang diambil dari kamera kapal MV Swift Rescue di kedalaman 838 meter. (Dok. Singapore Marine)

Kemudian aksi kedua ialah aksi penggalangan dana untuk pembelian kapal selam pengganti Nanggala-402.

Awalnya penggalangan dilakukan secara langsung oleh pemuda masjid.

"Waktu itu pertama penggalangan pas ada even Pasar Sore dan Kampung Ramadhan Jogokariyan."

"Anak-anak keliling, alhamdulillah terkumpul sekitar Rp 6,5 juta dan diserahkan kemarin ke TNI AL," ungkap Fanni.

Kemudian, aksi ini kemudian dilakukan secara nasional.

"Kami mengetuk masyarakat Indonesia untuk patungan membeli kapal selam baru pengganti Nanggala-402 yang terkena musibah," ujarnya.

Aksi ini mendapat dukungan sejumlah publik figur hingga menjadi viral di media sosial.

Sejumlah nama seperti Ustaz Abdul Somad hingga Yusuf Mansyur.

Untuk Kedaulatan Indonesia

Adapun Fanni menjelaskan, aksi ini dilakukan sebagai wujud cinta Indonesia.

Fahmi menilai, armada laut sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan Indonesia.

"Indonesia negara maritim dengan puluhan ribu pulau, sebagian besar wilayah lautan."

"Ini yang perlu dikuatkan armada laut ini untuk menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.

 

Fanni juga mengungkapkan, Takmir Masjid Jogokariyan sudah berkoordinasi dengan TNI.

"Selain (koordinasi dengan TNI AL) di Jogja, kami sudah koordinasi dengan komandan AL di Surabaya," ungkapnya.

"Resposnya alhamdulillah, sudah koordinasi lewat telepon, sampai pihak TNI AL di Surabaya menangis, merasa terharu atas wujud cinta terhadap AL dan keutuhan bangsa," ungkap Fanni.

Diketahui kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan tenggelam di kedalaman 383 meter.

Sebanyak 53 awak yang berada di kapal selam tersebut dinyatakan gugur.

KRI Nanggala-402 diketahui hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) dini hari.

(Tribun Madura/ Tony Hermawan, Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Related Posts

0 Response to "BAK FIRASAT, Kopda Eta Pamit Tugas di KRI Nanggala, Ibunda Didatangi Lewat Mimpi: Pulang Basah Kuyup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel