Mencekam, Puluhan Ambulans Evakuasi Warga Satu RT di Karangpandan Karanganyar yang Keracunan Makanan
Kondisi satu desa di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar mencekam, Minggu (9/5/2021) malam.
Ya, informasi yang didapatkan TribunSolo.com, ada puluhan orang di satu RT di Dukuh Tuk Ringin, Desa Gerdu kelimpungan karena dugaan keracunan makanan.
Bahkan di lapangan terdengar ambulans meraung-raung di tengah kegelapan di desa yang berada di lereng Gunung Lawu tersebut.
Ambulans hilir mudik keluar masuk kampung membawa pasien atau warga yang keracunan ke puskesmas terdekat.
Terlihat ada puluhan ambulans yang berjajar di halaman puskesmas dan keluar masuk kampung tersebut.
Bahkan infonya sampai mobil ambulans di Karangpandan tak mencukupi, sehingga ada pasokan mobil dari berbagai daerah sekitarnya, termasuk dari Kota Solo.
Untuk sementara dugaan keracunan karena saat sore waktu buka puasa pada Sabtu (8/5/2021).
"Warga makan olahan kacang panjang, tetapi efek baru hari ini," kata sumber yang diperoleh TribunSolo.com.
Begitu banyaknya korban keracunan ini, membuat Puskesmas penuh, sehingga sejumlah pasien lainnya dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
Kalakhar BPBD Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan personel ke kawasan keracunan massal tersebut.
"Kami masih melakukan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan, guna penanganan lebih lanjut secara teknis dan klinisnya," ujarnya.
"Kami membantu untuk sarana prasarana penunjangnya, seperti ambulan dan tenaga evakuasinya," imbuhnya.
Saat ditanya berapa jumlah korban keracunan massal ini, pihaknya masih menghimpun data.
Informasi yang dihimpun, ambulance yang sudah bergerak seperti reka 2 armada di lokasi, rendan 2 armada, rege 1 armada, bagana 1 armada, puskesmas 1 armada.
Tak Hanya 1 RT
Korban keracunan yang menimpa warga di Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar bertambah.
Ternyata yak hanya satu RT, tapi warga di RT 02 RW 08 dan RT 03 RW 08.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, korban sementara warga RT 02 sebanyak 29 orang, sementara RT 03 diprediksi 30 orang.
Kasus awal bermula dari istri perangkat yang mengeluh gejala pusing dan mual, Minggu (9/5/2021) sekira pukul 05.30 WIB.
Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatimah Matesih Karanganyar untuk perawatan lanjutan.
Jumlah korban keracunan kemudian bertambah sekira pukul 18.30 WIB. Sejumlah warga mengeluhkan gejala yang sama.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan beberapa korban sempat ikut acara buka bersama di salah satu masjid desa.
Mereka diduga menyantap masakan nasi oseng kacang panjang dengan minuman es sirup dan kolak.
Saat itu mereka menyantap makanan dalam acara bukber di Masjid At Taubah.
"Ada korban yang tidak ikut juga keracunan. Yang ikut juga ada yang tidak kena," kata dia di tengah-tengah evakuasi kepada TribunSolo.com, Minggu (9/5/2021) malam pukul 22.40 WIB.
"Jadi belum bisa dipastikan apakah buka bersama itu menjadi penyebab keracunan," tambahnya.
Sementara saat bersamaan polisi juga melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa sisa-sisa barang bukti dan penjelasan saksi.
Tampak polisi melakukan peninjuan lokasi, foto sejumlah barang-barang perkakas dan lain sebagainya.
Hanya saja belum ada statmen resmi polisi maupun pemerintah.
Kesaksian Warga
Parsini (40) salah seorang wali pasien menuturkan bahwa ada puluhan orang yang mengalami gejala sakit yang sama.
"Saya juga heran tadi subuh kok banyak yang sakit yang sama," katanya kepada TribunSolo.com di Puskesmas Karangpandan, Minggu (9/5/2021).
"Saya lihat status kawan-kawan saya dan keluarga mereka mengalami sakit yang sama," ujarnya.
Sakitnya dimulai dari panas dingin, muntah-muntah hingga diare.
Namun Parsini masih heran apakah itu akibat takjil yang diberikan di masjid atau pengaruh dari hal lain.
"Kalau dari takjil seharusnya sudah dari kemarin, salam jangka satu atau dua jam," terangnya.
"Namun ini jangkanya cukup lama," ungkapnya.
Ditambah lagi jatah takjil dan jumlah orang yang diduga keracunan tak seimbang.
"Yang sakit kisaran 65 namun jatahnya hanya 50 orang," imbuhnya.
Puskesmas Penuh Korban
Adapun Puskesmas Karangpandan dipenuhi oleh korban keracunan.
Gemini, ibu dari Fikra (8) warga sekitar mengatakan, awalnya mereka mengikuti kegiatan makan takjil bersama di RT mereka.
Tiba-tiba mereka yang mengikuti kegiatan tersebut mengalami sakit pada subuh, keesokan harinya.
Tubuh mereka mengalami panas dingin disertai diare.
"Kami mengira bahwa ini keracunan karena tidak hanya dirinya saja yang mengalami sakit," katanya.
Ciri-ciri yang dialami sama, ada sekitar 4 orang anak dan ada banyak dari orang dewasa.
Informasi yang dihimpun, angka korban saat ini masih belum dipastikan.
Saat ini yang dirawat di Puskesmas Karangpandan ada 16 orang dan 2 lainnya sudah dirujuk ke RSUD Karanganyar.
Diperkirakan jumlah korban masih bertambah, sebab banyak ambulans yang melakukan evakuasi.
0 Response to "Mencekam, Puluhan Ambulans Evakuasi Warga Satu RT di Karangpandan Karanganyar yang Keracunan Makanan"
Posting Komentar