Bocah Temanggung Tew4s Diduga Dirukiah Dianggap 'Kerasukan Genderuwo', May4t Sudah Kering di Kasur


 


TRIBUNMATARAM.COM - Kejahatan kedua orangtua bocah 7 tahun di Temanggung ini akhirnya terungkap.

Bocah perempuan malang itu ditemukan sudah mengering hanya tinggal kulit dan tulang di sebuah kasur di kamar rumahnya di Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (16/5/2021).

Ditemukannya bocah berinisial A ini berawal dari laporan warga sekitar.

Tak pikir panjang, polisi pun mendatangi lokasi pada pukul 23.00 WIB dan mendapati mayat A dikubur tak layak.

Jasad bocah malang itu diketahui disimpan orangtuanya sejak 4 bulan lalu di dalam kamar.

Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi menuturkan, bocah 7 tahun tersebut masih duduk di bangku SD.


"Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB, Polsek Bejen menerima laporan warga, (yaitu) Kepala Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, bahwa ada pembunuhan di sana. Petugas mendatangi lokasi, memang ditemukan mayat perempuan atas nama A, umur 7 tahun, masih SD, dalam kondisi sudah meninggal," kata Benny.



Meski begitu, hingga saat ini pihaknya mengaku belum mengetahui apa penyebab tewasnya korban.

"Penyebabnya meninggal dunia masih kami dalami, hari ini kami laksanakan otopsi oleh tim Dokpol Polda Jateng, hasilnya pemeriksaan akan kami sampaikan ke rekan-rekan," tutur dia, dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com.

Saat ditemukan, mayat korban dalam kondisi sudah kering, tinggal kulit dan juga tulang.


Mayat bocah malang itu juga dikuburkan dalam keadaan tak layak dan dibiarkan terbaring di kasur.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan 4 orang untuk dimintai keterangan.

Keempatnya yakni kedua orangtua korban, dan juga 2 orang tetangganya.

"Kami masih periksa ibu bapak dan 2 orang tetangganya. Apapun hasil pemeriksaan akan kami sampaikan nanti," ujar Benny.

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, diduga korban dibunuh karena nakal.

Warga juga menyebut bahwa korban tewas ditenggelamkan di bak mandi setelah dirukiah.

Orangtua korban diduga merukiah sang anak karena ia nakal kerasukan genderuwo.

Namun, penyebab pasti dibunuhnya A masih didalami polisi.

Kasus Serupa, Membunuh karena Anggap Ibu 'Sosok Lain'

Media massa kembali digegerkan dengan sosok pembunuh berdarah dingin, Isabella Guzman.

Kejahatannya 7 silam kini justru tak menggiringnya menuju penjara.

Gadis yang kini telah berusia 25 tahun ini belakangan viral setelah terlihat mengumbar senyum ceria saat persidangan berlangsung.

Bahkan, ia sama sekali tak menunjukkan raut takut dan menyesal.



Isabella justru terlihat melihat ke arah wartawan yang mengambil gambarnya, sembari sesekali memainkan jarinya.

Seiring dengan kembali mencuatnya kasus ini, kejahatan Isabella pun diungkap.

Dikutip TribunMataram.com dari TribunnewsBogor.com, tahun 2013 silam, ketika itu Isabella masih berusia 18 tahun.

Ia secara membabi buta menusuk ibunya sebanyak 79 kali di wajah dan leher.

Insiden mengerikan itu terjadi di Colorado, Amerika Serikat tepatnya pada 28 Agustus 2012 silam.

Menurut keterangan sang ayah tiri, Ryan Hoy, Isabella dan ibunya, Yun-Mi Hoy memang kerap bertengkar.

Apalagi setelah sang ibu kembali menikah dengan Ryan.

Sehari sebelum menikam ibunya, Isabella juga sempat mengirimkan surel (email) kepada ibunya yang isinya "Kau akan menebusnya".

Ketika menerima surel itu, ibunya sempat menelepon kepolisian dan meminta datang ke rumahnya.

Polisi pun datang memenuhi permintaan ibunya.

Wajah Isabella Guzman saat di pengadilan Colorado, Amerika Serikat pada 5 September 2013 (denver.cbslocal.com)

Keesokan harinya, Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima.

Hoy mengatakan kepada polisi bahwa istrinya menunjukkan kepadanya sebuah email yang diduga dikirim Guzman padanya pada pagi hari pembunuhan itu, yang berisi kata-kata, "Kamu akan membayarnya," tulis pernyataan tertulis itu.

E-mail itu mendorong Yun-Mi Hoy untuk menelepon polisi hari itu juga dan meminta mereka untuk datang ke rumahnya karena putrinya mengancam akan melukainya, menurut pernyataan tertulis.

Setelah berbicara dengan Yun-Mi Hoy dan Guzman, petugas yang menanggapi memutuskan ada "masalah keluarga yang sedang berlangsung di antara mereka dan tampaknya sudah diselesaikan," pernyataan di dokumen pengadilan .

Ryan Hoy memberi tahu pihak berwenang bahwa setelah petugas pergi, Guzman pergi ke kamar tidurnya dan tetap di sana sepanjang malam sementara ibunya kembali bekerja.

Ketika Yun-Mi Hoy tiba di rumah sekitar jam 9.30 malam, Ryan Hoy berkata, dia naik ke atas untuk mandi.

Hoy mengatakan kepada polisi bahwa dia kemudian mendengar suara dentuman dari lantai atas dan istrinya memanggil namanya.

Hoy mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ketika dia mencoba membuka pintu kamar mandi, Guzman mendorongnya dengan punggungnya agar tetap tertutup.

Hoy mengatakan dia kemudian turun ke bawah, menelepon 911 dan mengatakan kepada petugas operator bahwa istri dan putrinya ada di dalam kamar mandi dan dia bisa melihat darah mengalir dari bawah pintu ke kamar mandi.

Hoy juga memberi tahu polisi bahwa ketika dia kembali ke atas, dia melihat Guzman berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil memegang pisau.

Hoy kemudian mengamati istrinya terbaring di lantai kamar mandi berlumuran darah dengan tongkat baseball tergeletak di samping tubuhnya.

Ketika polisi tiba di rumah, mereka menemukan tubuh telanjang Yun-Mi Hoy tergeletak di lantai kamar mandi dengan banyak luka robek dan tusukan.

Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian pada pukul 10.28 malam.

Polisi menemukan jasad Yun-Mi Hoy dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar mandi lantai dua berselang beberapa jam kemudian.

Saat ditemukan, Yun-Mi Hoy dalam kondisi telanjang dengan luka tusuk di wajah sebanyak 48 kali dan di leher sebanyak 31 kali.

Isabella Guzman diringkus dalam waktu 16 jam semenjak ditetapkan sebagai buronan.

Ketika itu, usianya masih 18 tahun. Kini, dia sudah 25 tahun.

Ketika disidang di pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Isabella sempat tersenyum ke arah kamera wartawan yang menyorotnya.

Habiskan Sisa Hidup di Rumah Sakit Jiwa

Pengadilan Colorado sendiri memvonis bahwa Isabella tidak bersalah.

Dia dikirim ke Rumah Sakit Pemerintah di Pueblo untuk menjalani perawatan kejiwaan alih-alih dikirim ke penjara.

Menurut keterangan dokter yang merawatnya, dr Richard Pounds, Isabella didignosa mengalami paranoia schizophrenia.

"Dia sering menatap ke ruang hampa, lalu bicara dengan seseorang yang tidak terlihat, dan dia tertawa sendiri," kata dr Richard.

Dokter yang menangani Isabella Guzman pun turut memberikan kesaksian.

Dokter bersaksi bahwa Isabella Guzman tidak percaya bahwa ibu sebenarnya adalah ibu kandung yang ia bunuh tersebut.

Isabella berdelusi bahwa ibu kandungnya tersebut adalah sosok seorang wanita bernama Cecelia yang dia yakini perlu dibunuh untuk menyelamatkan dunia.

“Kami menghukum orang yang membuat keputusan untuk melakukan kesalahan ketika mereka tahu lebih baik dan mereka bisa melakukan sesuatu yang berbeda.

Dan dalam kasus khusus ini saya yakin, berdasarkan bukti yang saya lihat dan informasi yang telah disajikan di pengadilan, bahwa wanita ini tidak tahu benar dan salah dan dia tidak bisa bertindak berbeda dari yang dia lakukan, mengingat signifikansi skizofrenia dan delusi paranoid, halusinasi visual yang dapat didengar yang dia alami.

Saya yakin akan hal itu dan saya merasa demi keadilan saya harus mengambil langkah-langkah ini,”kata George Brauchler, Jaksa Wilayah, Distrik Yudisial ke-18.

Meski tak ditahan di penjara, Isabella Guzman pun dirawat di rumah sakit jiwa.

Brauchler mengatakan Isabella akan tetap di sana sampai dia tidak lagi menjadi ancaman bagi komunitas atau dirinya sendiri.

Isabella juga kemungkinan besar akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)




Related Posts

0 Response to "Bocah Temanggung Tew4s Diduga Dirukiah Dianggap 'Kerasukan Genderuwo', May4t Sudah Kering di Kasur"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel